Jumat, 23 Maret 2018

*HADIS-HADIS PALSU LAINNYA TENTANG BULAN RAJAB*


1. Hadis tentang bulan Rajabnya.
إِنَّ رَجَب شَهْرُ اللهِ، وَشَعْبَانَ شَهْرِيْ، وَرَمَضَانَ شَهْرَ أُمَّتِي.

Sesungguhnya Rajab itu bulannya Allah, dan Sya’ban itu bulanku, dan Ramadhan itu bulan ummatku.
Takhrij Hadis: Hadis ini adalah potongan daripada Hadis panjang yang diriwayatkan oleh Ibn al-Jawzi dalam kitab al-Maudu’at dari  Muh.ammad ibn Nasir al-Hafiz dari Abu al-Qasim ibn Mandah dari Abu al-Hasan Ali ibn Abdullah ibn Jahdam dari Ali ibn Muhammad ibn Sa’ida al-Basri dari bapaknya dari Khalaf ibn Abdullah dari Humaid al-Tawil dari Anas. (Lihat Ibn al-Jawzi, dikitab al-Maudu’at, jil. 2, hlm. 125.).
*Hukum Hadis: Maudu’/Palsu.*
Dalam sanad Hadis ini terdapat Ali ibn Abdullah ibn Jahdam al-Suda’i yang lebih dikenal dengan nama Ibn Jahdam, dia dituduh pendusta.
Sedangkan beberapa perawi lainnya dalam sanad ini tidak dikenali, bahkan beberapa ulama Hadis mengatakan bahwa barangkali mereka belum lagi dilahirkan (لعلهم لم يخلقوا). Hadis ini telah dihukumkan palsu oleh Ibn  al-Jawzi, Ibn Qayyim, Ibn Hajar, al-Suyuti dan lain-lain. (Lihat Ibn Qayyim, dikitab al-Manar al-munif, hlm. 95-96, taua Ibn H.ajar, dikitab Tabyin al-‘ajab, hlm. 19-21, atau al-Suyuti, dikitab al-La’ali’, jil. 2, hlm. 55-56.)
2. Hadis keutamaan bersolawat di bulan rajab.
رأيتُ لَيـْلَة  َالمِعْرَاجِ نَهْرّا مَاءُهُ أَحْلَى مِنْ العَسَلِ، وَأَبرَدَ مِنْ الثلجِ،  وأَطْيَبَ مِنْ المِسْكِ. فَقُلْتُ لِمَنْ هَذَا يَاجِبْرِيلَ ؟

 قَالَ: لِمَنْ صَلىَّ عَلَيْكَ فيِ رَجَبَ.

Saya melihat pada malam mi’raj sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih dingin dari salju, lebih harum daripada misk. Aku pun bertanya kepada Jibril: Untuk sipakah ini? Jibril menjawab: Buat mereka yang bershalawat kepadamu pada bulan Rajab.
 Takhtij Hadis: Hadis ini belum ditemukan perawinya. Al-Kubawi yang menyebutkannya dalam kitab Durratu al-Nasihin menukilnya dari kitab Zubdat alwa’izin. ( Lihat al-Khubawi, dikitab Durrat al-wa’izin, hlm. 45.)
*Hukum Hadis: Maudu’/Palsu.*
Meskipun belum ditemukan perawi Hadis ini, namun al-Sakhawi berkata “ وأما الصلاة عليه في رجب فلا يصح فيها شيئ ”. Maksudnya: Tidak ada satu Hadis pun mengenai selawat kepada Nabi (s.a.w) di bulan Rajab yang sahih. (Lihat al-Sakhawi, dikitab al-Qawl al-badi’, hlm 298.)
 Berdasarkan kaidah inilah Hadis ini dihukumkan palsu.
3. Hadis keutamaan solat di malam di bulan rajab.
َمنْ أَحْيَا أول لَيلْةٍَ  مِنْ رَجَب لم يمتْ قَلبْهُ إذا ماتتْ القلوب، وَصَبَّ اللهُ الخيرَ مِنْ فوق رَأسِهِ صَـبًا، وخَرَجَ  مِنْ ذُنوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتهُ أمُّهُ، وَيشفَعَ لِسَبعِينَ ألفًا مِنْ أهلِ الخَطَايَا  قَدْ اسْتَوْجَبُوا النارَ.

Barangsiapa yang menghidupkan (dengan ibadah) malam pertama di bulan Rajab, maka hatinya tidak akan mati ketika hati-hati mati. Allah akan taburkan kebaikan dari atas kepalanya, dan dia akan keluar dari dosa-dosanya bagaikan baru dilahirkan dari rahim ibunya, dan dia akan diberikan hak untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh ribu orang-orang yang berdosa yang sudah harus masuk neraka.
Takhrij Hadis: Hadis ini tidak temukan perawinya, termasuk dalam dua kitab khas mengenai Hadis-hadis tentang bulan Rajab yang dikarang oleh Ibn Hajar dan Ali al-Qari.
*Hukum Hadis: Maudu’/Palsu.*
Meskipun belum menemukan perawi Hadis ini, namun ia dapat dihukumkan sebagai Hadis palsu berdasarkan kaidah yang diberikan oleh Ibn Hajar ketika beliau berkata:
” لم يرد في فضل شهر رجب، ولا في صيامه، ولا في صيام شيئ منه، ولا في قيام ليلة مخصوصة فيه، حديث صحيح يصلح للحجة، وقد سبقني إلى الجزم بذلك الإمام أبو إسماعيل الهروي الحافظ “. ثم قال ” وأما الأحاديث الواردة في فضل رجب أو فضل صيامه أو صيام  شيئ منه صريحة  فهي على قسـمين:                                                                                    ضعيفة وموضوعة “.

Maksudnya:
_Tidak terdapat Hadis mengenai keutamaan bulan Rajab, berpuasa di dalamnya, berpuasa  pada  hari-hari tertentu di dalamnya, dan beribadah di malam-malam  hari tertentu  pada bulan itu, Hadis yang sahih yang dapat dijadikan hujah/dalil. Al-imam al-Hafiz Abu Isma’il al-Harawi telah mendahului saya memastikan hal ini. Kemudian beliau berkata pula: Mengenai Hadis-hadis yang ada tentang keutamaan Rajab, puasanya atau puasa pada hari-hari tertentu di dalamnya yang jelas-jelasan menyebutkan hal tersebut, ia terbagi menjadi dua jenis: da’if  dan palsu._ (lihat Ahmad ibn ‘Ali ibn Hajar al-Asqallani, dikitabTabyin al-‘ajab bima wurida fi fadl Rejab, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, Bayrut, 1988, hlm. 11 dan 14.)
4. Sungai disurga bernama sungai rajab.
إِنَّ فيِ الجَنّةِ  نَهْرًا يُقَالُ لَهُ رَجَب أَشَدّ بَيَاضًا مِنْ اللبنِ وَأَحْلَى مِنْ العَسَلِ، مَنْ صَامَ يَومًا مِنْ رَجَب سَقَاهُ اللهُ

 ِمنْ ذلِكَ النَهَارِ.

Sesungguhnya di surga ada sebuah sungai, dinamakan sungai Rajab. Airnya lebih putih dari pada susu, lebih manis dari pada madu, barangsiapa yang puasa satu hari pada bulan Rajab, Allah akan memberikannya minum dari sungai itu.
Takhrij Hadis: Hadis ini diriwayatkan oleh Ibn Hibban dalam al-Majruhin dan al-Bayhaqi dalam Fada’il al-awqat dan al-Shayrazi dalam al-Alqab seperti diisyaratkan oleh al-Suyuti. Kesemuanya dari riwayat Anas. (Ibn Hibban, dikitab al-Majruhin, jil. 2, hlm. 238, atau  al-Bayhaqi, dikitab Fada’il al-awqat, hlm. 90-91, atau al-Suyuti, dikitab al-Jami’ al-saghir,  jil. 1, hlm. 312. Atau al-Munawi, dikitab Fayd al-Qadir, jil. 2. hlm. 470.)
Al-Khubawi mengisyaratkan bahwa Hadis ini diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.( al-Khubawi, dikitab Durrat al-nasihin, hlm. 46.)
 Tetapi isyarat ini adalah salah sebab al-Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkan Hadis ini dan tidak ada seorang ulama Hadis pun yang mengisyaratkan ke arah itu, apa lagi Hadis ini adalah amat da’if, bahkan beberapa ulama menghukumkannya palsu. Jadi tidak mungkin keduanya meriwayatkan Hadis ini.
*Hukum Hadis: Da’if.*
Hadis ini telah dihukumkan palsu oleh beberapa ulama seperti Ibn al-Jawzi, al-Dhahabi dan Ibn Hajar dalam Lisan al-mizan. Sebabnya adalah di dalam sanad Hadis ini terdapat perawi pendusta, iaitu Mans.u-r b. Yazid. Ibn al-Jawzi mengatakan bahwa dalam sanadnya banyak yang tidak diketahui (فيه مجاهيل). ( lihat Ibn al-Jawzi, dikitab  ‘Ilal al-mutanahiyah, jil. 2, hlm. 65; atau al-Dzahabi, dikitab Mizan al-I’tidal, jil . 4  hlm. 189; atau Ibn Hajar, dikitab Lisan al-mizan, jil. 3. hlm. 348.)
_Oleh karena itu apabila menemukan wa /sms yg bunyinya spt ini harap di lupakan saja krn hampir semuanya yg berbicara keutamaan rajab rata2 hadis daif dan palsu_

Wallahu a'lam...
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar